Ketika pasien datang ke Kowon Bedah Plastik dengan keluhan tentang operasi hidung yang bermasalah, ada satu hal yang paling sering kami dengar:
“Saya pernah dipasangkan implan, tapi sekarang rasanya tidak nyaman.”

Baik itu berupa tonjolan keras yang sebelumnya tidak ada, kilau transparan, atau hidung yang terasa tidak alami dan sulit bernapas, komplikasi akibat bahan asing kini semakin sering terjadi—terutama pada mereka yang menjalani operasi beberapa tahun lalu atau di luar negeri.

Namun, memperbaiki masalah ini bukan sekadar mengangkat implan. Yang terpenting adalah mengembalikan hidung sebagai struktur hidup—yang bisa berfungsi, sembuh, dan selaras dengan wajah Anda. Proses ini membutuhkan lebih dari sekadar revisi cepat. Diperlukan strategi, ketelitian, dan pemahaman mendalam tentang anatomi hidung.

Mari kita bahas hal-hal penting yang perlu diketahui setiap pasien tentang bahan asing di hidung—bagaimana masalah bisa terjadi, seperti apa proses perbaikannya, dan mengapa solusi tanpa implan dengan menggunakan tulang rawan iga kini menjadi pilihan utama dalam dunia bedah plastik hidung.

Meningkatnya Penggunaan (dan Risiko) Material Asing dalam Bedah Hidung

the-rise-(and-risk)-of-foreign-materials-in-rhinoplasty

Dalam dua dekade terakhir, bedah hidung (rhinoplasty) semakin populer di Korea maupun di seluruh dunia. Seiring dengan tren ini, penggunaan implant sintetis — terutama silikon dan Gore-Tex — juga meningkat untuk membentuk batang hidung yang tinggi dan tegas.

Pada banyak kasus, implant ini memberikan hasil yang menarik dalam jangka pendek. Namun, seiring munculnya data jangka panjang, muncul pula cerita yang berbeda.

Masalah pada Implan

the-problem-with-implants

Masalah dengan Implan

Bahan asing mungkin terlihat halus dan alami pada awalnya. Namun karena tidak menyatu secara biologis dengan tubuh Anda, implan membawa risiko tertentu:

  • Infeksi atau peradangan: Bahkan bertahun-tahun setelah operasi, implan bisa menjadi sumber peradangan kronis atau penumpukan bakteri.

  • Ekstrusi atau pergeseran: Seiring waktu, implan dapat bergeser atau mulai mendorong keluar dari kulit—terutama jika kulit di atasnya tipis.

  • Tampilan mengkilap atau tidak alami: Pada pencahayaan tertentu atau pada orang dengan kulit tipis, implan dapat menimbulkan kilau yang tidak wajar atau garis tegas yang tampak mencolok.

  • Kontraktur kapsular: Tubuh dapat membentuk kapsul serat yang kaku di sekitar implan, menyebabkan kekakuan, bentuk yang tidak simetris, atau rasa nyeri.

Banyak pasien tidak menyadari bahwa komplikasi ini tidak selalu muncul langsung. Anda mungkin merasa baik-baik saja sekarang dengan bahan asing di tubuh—namun dalam 5 atau 10 tahun ke depan, masalah bisa muncul dan seringkali lebih sulit untuk diatasi.

Kapan Sebaiknya Melepas Implan Hidung?

when-should-you-remove-a-nasal-implant

Tidak ada aturan yang berlaku untuk semua orang. Namun berdasarkan pengalaman kami di Kowon Bedah Plastik, Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk melepas implan jika mengalami salah satu dari hal berikut:

  • Kemerahan, nyeri, atau pembengkakan berulang di area hidung

  • Garis implan yang terlihat jelas atau terasa saat disentuh

  • Kesulitan bernapas melalui salah satu atau kedua lubang hidung

  • Hidung terasa semakin kaku atau tidak alami seiring waktu

  • Bentuk hidung tampak tidak simetris atau terasa seperti ada bagian yang "mengambang" di batang hidung

Pada beberapa pasien, gejalanya bisa sangat halus. Namun pada kasus lain, masalahnya sangat jelas — seperti implan yang menonjol karena kulit menipis, atau infeksi kronis yang tidak kunjung sembuh.

Ini yang selalu kami sampaikan kepada pasien kami:
Jika hidung Anda sudah tidak terasa seperti bagian dari diri Anda sendiri, sebaiknya segera periksakan.

Mengapa Memperbaiki Masalah Implan Membutuhkan Jenis Operasi yang Berbeda

why-fixing-implant-issues-requires-a-different-kind-of-surgery

Mengangkat implan sebenarnya bukan prosedur yang rumit. Namun, membangun kembali struktur, fungsi, dan penampilan hidung yang hilang membutuhkan keahlian khusus.

Hal ini karena bahan asing yang dimasukkan ke dalam hidung tidak hanya diam tanpa menimbulkan efek. Sering kali, implan dapat:

  • Mengganggu anatomi normal hidung

  • Menipiskan atau merusak jaringan di sekitarnya

  • Mengurangi aliran darah ke kulit di atasnya

  • Mengubah bentuk dan penyangga tulang rawan septum serta ujung hidung

Hal ini menjadi sangat penting pada kasus revisi, di mana beberapa operasi sebelumnya sudah melemahkan struktur utama hidung.

Tantangan "Ruang Kosong"

the-challenge-of-"empty-space"

Setelah implan diangkat, sering kali yang tersisa adalah hidung yang tampak cekung atau kehilangan struktur penyangga. Bisa juga terjadi jaringan parut, hilangnya jaringan lunak, atau bahkan ambruknya batang dan ujung hidung. Pada tahap ini, sekadar "membentuk ulang" hidung saja tidak cukup.

Anda perlu membangun kembali hidung tersebut — sering kali dari awal.

Pendekatan Kowon: Tulang Rawan Iga Menggantikan Implan

the-kowon-approach:-rib-cartilage-over-implants

Di Kowon Bedah Plastik, kami mengkhususkan diri pada rhinoplasti tanpa implan, dengan fokus pada penggunaan tulang rawan iga autologus — yaitu tulang rawan yang diambil dari tubuh Anda sendiri.

Mengapa menggunakan tulang rawan iga?

  • Tulang rawan iga cukup kuat untuk membangun kembali struktur hidung yang kehilangan penopang akibat pengangkatan implan.

  • Tulang rawan ini dapat dibentuk secara presisi agar sesuai dengan anatomi alami hidung Anda.

  • Yang terpenting, karena berasal dari jaringan tubuh Anda sendiri, risiko penolakan, infeksi, atau komplikasi jangka panjang menjadi jauh lebih rendah.

Teknik Tulang Rawan Iga Dr. Kim

dr.-kim's-rib-cartilage-technique

Tulang Rawan Iga

Dr. Kim Hyung Taek, kepala ahli bedah di Kowon Bedah Plastik dan direktur Pusat Bedah Hidung Tulang Rawan Iga di O&Young, telah mengembangkan teknik ini selama hampir dua dekade.

Berbeda dengan metode lama yang menggunakan cangkok tulang iga sebagai "blok" yang kaku, Dr. Kim membentuk dan mengukir tulang rawan menjadi struktur halus — meniru bentuk tulang dan tulang rawan hidung, bukan sekadar menggantinya.

Dengan cara ini, kami dapat membentuk hidung yang tidak hanya tampak alami, tetapi juga terasa lembut, lentur, dan menyatu dengan wajah Anda.

Studi Kasus: Pemulihan Setelah Ekstrusi Silikon

case-insight:-rebuilding-after-silicone-extrusion

Baru-baru ini, seorang pasien datang ke kami setelah implan silikon yang ia terima di luar negeri mulai menonjol keluar dari ujung hidungnya. Kulit di area tersebut tampak memerah dan sangat tipis seperti kertas.

Kami mengangkat implan tersebut, membersihkan jaringan yang terinfeksi, lalu membangun kembali batang dan ujung hidung menggunakan tulang rawan iga yang diambil melalui sayatan sepanjang 2 cm. Hasil akhirnya adalah hidung yang tampak alami — dan yang terpenting, secara biologis stabil serta bebas dari tekanan atau tarikan akibat benda asing.

Bisakah Memperbaiki Fungsi dan Estetika Secara Bersamaan?

can-you-fix-function-and-aesthetics-together

Tentu saja — dan memang sebaiknya begitu.

Di Kowon Bedah Plastik, kami tidak pernah memisahkan bentuk dan fungsi. Sebab, hidung bukan sekadar hiasan; hidung adalah saluran napas utama, penyaring udara, dan jalur pernapasan Anda.

Penggunaan bahan asing sering kali mengganggu aliran udara normal, terutama jika menyebabkan septum (dinding pemisah rongga hidung) menjadi bengkok atau menekan katup hidung bagian dalam. Jika Anda pernah menjalani operasi hidung (rhinoplasty) dan kini mengalami:

  • Bernapas lewat mulut

  • Mendengkur atau hidung tersumbat

  • Kualitas tidur yang menurun

  • Aliran udara berkurang di salah satu sisi hidung

…itu adalah tanda kuat bahwa struktur fungsional hidung Anda mungkin terganggu.

Pendekatan revisi kami mencakup evaluasi menyeluruh terhadap:

  • Kesejajaran septum

  • Kondisi katup hidung

  • Fungsi konka (struktur di dalam hidung yang membantu mengatur aliran udara)

  • Ketebalan kulit dan suplai pembuluh darah

Dengan cara ini, kami dapat memperbaiki masalah estetika sekaligus fungsi dalam satu tindakan operasi — sehingga hasil jangka panjang menjadi lebih baik.

Apakah Selalu Diperlukan Tulang Rawan Iga Saat Pengangkatan Implan?

is-rib-cartilage-always-needed-in-implant-removal

Tidak selalu. Jika hanya diperlukan perbaikan bentuk yang ringan, atau implan tidak merusak jaringan di bawahnya, kami dapat menggunakan tulang rawan septum, tulang rawan telinga, atau cangkok fasia berlapis untuk memperbaiki bentuk secara halus.

Namun, pada kasus revisi sedang hingga berat—terutama setelah terjadi komplikasi akibat implan—tulang rawan iga memberikan stabilitas dan volume yang dibutuhkan untuk rekonstruksi yang aman dan tahan lama.

Dr. Kim sering mengibaratkannya seperti memperkuat bangunan yang rusak:
“Jika pondasinya retak, Anda tidak bisa hanya mengecat ulang dindingnya. Anda harus membangun ulang dengan bahan yang kuat, lapis demi lapis, agar strukturnya tetap kokoh selama puluhan tahun.”

Bagaimana dengan Bekas Luka atau Waktu Pemulihan?

what-about-scarring-or-downtime

Banyak pasien khawatir penggunaan tulang rawan iga akan meninggalkan bekas luka besar atau membutuhkan waktu pemulihan lama. Namun di Kowon Bedah Plastik, teknik kami menggunakan:

  • Sayatan kecil (2–2,5 cm) di bawah lipatan payudara atau tulang rusuk

  • Pengambilan jaringan dengan trauma minimal dan penutupan luka secara berlapis

  • Benang jahit yang mempercepat penyembuhan serta protokol perawatan bekas luka setelah operasi

Sebagian besar pasien dapat kembali beraktivitas ringan dalam 7–10 hari, dan hasil estetika penuh akan terlihat dalam beberapa bulan seiring berkurangnya pembengkakan.

Siapa yang Harus Anda Percayai untuk Pengangkatan dan Revisi Implan?

who-should-you-trust-for-implant-removal-and-revision

Tidak semua klinik memiliki kemampuan untuk menangani prosedur revisi tingkat tinggi. Proses ini membutuhkan:

  • Pengetahuan anatomi yang mendalam

  • Keahlian dalam mengambil cangkok jaringan dari tubuh sendiri (autologous graft)

  • Filosofi bedah yang mengutamakan keselamatan dan membatasi jumlah operasi harian

  • Rekam jejak keberhasilan dalam hasil estetika maupun fungsi

Di Kowon Bedah Plastik, kami membatasi jumlah operasi setiap hari agar setiap pasien mendapatkan perhatian penuh. Setiap rencana tindakan disusun langsung oleh Dr. Kim, berdasarkan anatomi, riwayat, dan tujuan unik Anda — bukan berdasarkan pola umum.

Kesimpulan Akhir

final-takeaways

Jika Anda pernah menjalani operasi hidung (rhinoplasty) dengan bahan asing—terutama implan sintetis—dan kini merasakan ketidaknyamanan, bentuk hidung yang tidak simetris, atau perubahan jangka panjang, Anda tidak sendirian. Masalah seperti ini memang semakin sering terjadi, namun dapat diperbaiki dengan penanganan yang tepat.

Mengangkat implan hanyalah langkah awal
Untuk membangun kembali struktur alami hidung, dibutuhkan bahan biologis—seperti tulang rawan dari tulang rusuk Anda sendiri
Koreksi estetika dan fungsi hidung sebaiknya dilakukan bersamaan
Pilihlah klinik dengan keahlian yang terbukti dalam melakukan revisi yang kompleks dan mengutamakan keselamatan pasien

Mempertimbangkan Operasi Revisi Hidung?

considering-revision-rhinoplasty

Jika Anda merasa implan hidung Anda menimbulkan masalah — atau sekadar ingin mendapatkan pendapat kedua — konsultasikanlah ke klinik yang berpengalaman dalam operasi revisi tanpa implan dan mengutamakan keselamatan.

Di Kowon Bedah Plastik, kami siap membantu Anda bernapas lebih lega — dan kembali merasa nyaman dengan bentuk hidung Anda.